Sebuah laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) menunjukkan bahwa Indonesia menempati urutan ketiga sebagai negara dengan tingkat kelaparan tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Laporan ini menyoroti tantangan serius yang dihadapi Indonesia dalam mengatasi masalah pangan dan gizi.

Menurut data, berdasarkan Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index/GHI), Indonesia memperoleh skor 16,9. Skor ini menempatkan Indonesia di bawah Timor Leste yang berada di peringkat pertama dengan skor 27, dan Laos di posisi kedua dengan skor 19,8. Hal ini mencerminkan kondisi yang memprihatinkan di tengah upaya pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan. Faktor-faktor seperti kemiskinan, akses terbatas terhadap sumber daya, dan dampak perubahan iklim menjadi penyebab utama tingginya tingkat kelaparan.

Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program untuk mengatasi masalah ini, termasuk peningkatan distribusi pangan dan bantuan sosial. Namun, para ahli menekankan perlunya pendekatan yang lebih holistik dan kolaboratif untuk memastikan akses pangan yang lebih baik bagi seluruh lapisan masyarakat.

Dengan adanya laporan ini, diharapkan akan ada kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya mengatasi masalah kelaparan di Indonesia, serta meningkatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat internasional.

Adapun empat faktor yang mempengaruhi skor Global Hunger Index (GHI) suatu negara adalah:

Prevalensi Kekurangan Energi Kalori: Persentase populasi yang tidak mendapatkan cukup kalori untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.

Stunting pada Anak: Persentase anak di bawah usia lima tahun yang mengalami stunting, atau pertumbuhan terhambat akibat kekurangan gizi.

Wasting pada Anak: Persentase anak di bawah usia lima tahun yang mengalami wasting, atau berat badan yang terlalu rendah untuk tinggi badan mereka, yang menunjukkan malnutrisi akut.

Kematian Anak: Angka kematian anak di bawah usia lima tahun, yang mencerminkan kondisi kesehatan umum dan akses terhadap layanan kesehatan.

Keempat faktor ini bersama-sama memberikan gambaran menyeluruh tentang masalah kelaparan dan gizi di suatu negara. 

Maka perlu peranan lebih besar dari seluruh elemen dipemerintah serta masyarakat untuk memperhatikan masalah ini agar tidak bertambah buruk karena bisa saja hal yang lebih buruk akan terjadi bila tidak diperhatikan. 

Dengan mahalnya semua sumber kebutuhan untuk makan dan hidup saat ini adalah beban besar untuk anak anak agar dapat makan penuh gizi

Media www.jejakkasusindonesia.id

Editor : Nofis