Bogor Jawa Barat - Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Transmigrasi (P3MDTT) Kementerian Desa PDTT menggelar Launching Kolaborasi Pendampingan. Namun sebelum launching diawali dengan diskusi tentang Kolaborai Pendampingan: Akselerasi Mewujudkan Desa Mandiri, di Hotel Bigland Sentul, Bogor Jawa Barat, pada 24 – 25 September 2024.
Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) Nursaid, mengatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan oleh dua kolaborasi yang ada dalam naungan BPSDM Kemendesa PDTT, yakni P3MD dan Puslat ASN.
Lanjut, Nursaid menguraikan, kolaborasi merupakan keniscayaan dalam upaya akselerasi mewujudkan desa mandiri. Gagasan ini kegiatan ini dilatarbelakangi oleh beberapa Kementerian dan Lembaga memiliki pendamping yang kesemuanya menjadikan desa sebagai epicentrum kegiatan pendampingan. Oleh karena itu, diperlukan suatu strategi untuk menyatukan pendamping tersebut dalam berbagai aktivitas pendampingan.
Kolaborasi pendamping dari berabagai Kementerian/Lembaga tentu merupakan harapan masyarakat desa untuk mendorong percepatan pembangunan desa, “Itulah sebabnya launching kolaborasi pendampingan harus dijadikan momentum untuk memulai kerjasama antar pendamping dari Kementerian/Lembaga untuk membantu dan menjadikan desa menuju kemandirian. Pendamping tidak lagi berjalan sendiri-sendiri. Dan Bogor merupakan tempat launching dimulainya kolaborasi ini”, ujar Nursaid.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kemendesa PDTT Prof. Dr. Lutfiyah Nurlaela mengaprsiasi launching kolaborasi pendampingan ini yang merupakan bagian dari implementasi proyek perubahan Kepala Pusat PPMD dan Kepala Puslat ASN Kemendesa PDTT. Dan Kolaborasi ini Insya Allah akan dilaunching oleh Bapak Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Kegiatan kolaborasi antar pendamping dari berbagai Kementerian/Lingkungan merupakan salah satu upaya akselerasi Kemandirian Desa. “Launching ini adalah gagasan yang cemerlang untuk bersama-sama dengan pendamping dari lintas K/L yang saat ini sedang berjibaku mewujudkan Kemandirian Desa yang tentu saja merupakan harapan seluruh komponen masyarakat desa”, urai Prof. Dr. Lutfiah Nurlaela sekaligus membuka acara diskusi Kolaborasi Pendampingan: Akselerasi Mewujudkan Desa Mandiri.
Hal yang perlu dicatat, bahwa kolaborasi pemberdayaan masyarakat secara konseptual merupakan proses pembangunan untuk menstimulasi masyarakat berinisiatif memulai kegiatan-kegiatan sosial. Demikian halnya dengan pembangunan berkelanjutan, pada prinsipnya harus berakar dari kekuatan lokal dan potensi masyarakat itu sendiri. Peran PSM dalam konteks tersebut memiliki tanggung jawab besar untuk menggerakkan seluruh potensi yang ada di desa.
Usai kegiatan diskusi tersebut di atas, pada 25 September 2024 oleh Bapak Prof. Dr (HC) A. Halim Iskandar, M.Pd, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melaunching Kolaborasi Pendampingan: Akselerasi Mewujudkan Desa Mandiri yang digagas Nursaid, S.Sos., M.M. Kepala Pusat Pengembangan Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemendesa PDTT, sekaligus melaunching Kolaborasi PSM Sakti BUMDesa untuk Pemberdayaan Ekonomi Desa, digagas Dr. Drs. Mulyadin Malik, M.Si, Kepala Pusat Pelatihan Pegawai ASN Kemendesa PDTT, di Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor.
Dalam sambutan Menteri Desa PDTT, memberikan perhatian khusus terhadap desa-desa yang sudah mandiri, mengatakan bahwa, desa mandiri dalam perspektif saya, harus mendapatkan anggaran yang lebih besar, karena ini erat kaitannya dengan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.
Oleh karena itu lanjut Gus Menteri, ada dua hal yang harus diperhatikan. Pertama, Pertumbuhan ekonomi. Kedua Peningkatan kapasitas. Kedua hal tersebut sangat dibutuhkan oleh semua negara, termasuk Indonesia. Harus dikerjakan oleh semua komponen masyarakat. Untuk itu, kolaborasi ini sangat mungkin dilaksanakan, karena secara karakter, bangsa memiliki kebhinnekaan, banyak ragam budaya, suku dan agama yang memiliki satu tujuan bersama.
Kolaborasi lintas Kementerian/Lembaga merupakan harapan masyarakat desa, “Kita harus mendukung semua upaya implementasi kolaborasi untuk membangun desa, terlepas dari sekat Kementerian/Lembaga, karena kita punya tujuan yang sama untuk membangun bangsa dan negara”, tegas Gus Menteri.
Kegiatan diskusi diikuti sektar 195 peserta dan Narasuber berasal dari Lembaga Administrasi Negara (LAN RI) Dr. Agus Sudrajat, S.Sos., M.A., Penglisir Puri Singaraja Buleleng, Bali, Dr (H.C) Anak Agung Ngurah Ugrasena, S.Sos., M.Si. dan beberapa Dinas di Kabupaten Bogor, dintaranya Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Dinas Sosial, Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan.
Usai Lanuching Kolaborasi Pendampingan Desa oleh Menteri Desa dilanjutkan dengan Pembacaan Deklarasi dan Penandatanganan Naskah Deklarasi oleh perwakilan masing-masing dari peserta. Launching ini diikuti sekitas 450 peserta dari lintas K/L, diantaranya, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Tenaga Pendamping Profesional (TPP), Balai Kementerian Desa PDTT, Mitra Wisata Desa, Pendamping PKH, Bakamla, Penyuluh Pertanian, Perangkat Desa. (MR/UR).
0Komentar