Sebagai Partai Pemenang Pilpres, Gerindra Memberikan Rekomendasi Kepada Orang Yang Salah di Pilkada KKT 
JAKARTA, reporterdesa.com - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Investigasi Negara Johanis Eddy Fentus Tuwul yang Biasa disapa Bung Jefri salah satu Putra Tanimbar Provinsi Maluku dan juga Pendukung PRESIDEN PRABOWO GIBRAN 2024 2029 Angkat Bicara ketika dikonfirmasi media ini mengatakan,Menilai Partai Gerindra memberikan rekomendasi kepada Figur yang salah, karena sebagai Partai Pemenang Pemilu 2024, wajib menjadi petarung murni dan memberikan Rekomendasi kepada Kader terbaiknya dan bukan memberikan kepada Kader di luar Partai untuk menerima mandat maju pada Pilkada Kabupaten Kepulauan Tanimbar.Jumat,2/8/2024.

Dengan intervensi Salah Satu Ketum Partai, terpaksa Gerindra memberikan rekomendasi Kepada Ricky Jauwerisa untuk bertarung pada Kontestasi Pilkada KKT. bahkan Seorang Tokoh besar Maluku yang merupakan Kader Partai Gerindra terbaik Hendrik Lewerissa bahkan tidak dapat berbuat apa-apa. 

Hal ini mencederai AD ART PARTAI GERINDRA dan harus menabrak aturan Partai dengan memberikan rekomendasi kepada RJ yang tidak mengikuti Fit and Proper Test yang diadakan oleh partai, sebagai bagian dari proses seleksi untuk menentukan calon yang layak mengemban amanah tersebut.

Ini proses pembelajaran politik yang sangat keliru.

Bung Jefri Tuwul mengatakan,
perlu adanya pemahaman dan kesadaran kalau politik bukan sekedar urusan parpol, bukan urusan yang di parlemen saja. Pendidikan politik harusnya bisa kita bawa dalam urat nadi Masyarakat Tanimbar.

Esensinya Pendidikan politik itu arahnya untuk kebaikan bersama, untuk kepentingan pemerintahan dan bernegara. Bahkan di UU Partai Politik Pasal 1 ayat (4) diartikan sebagai proses pembelajaran dan pemahaman tentang hak, kewajiban, serta tanggung jawab setiap warga negara. maka Partai Politik dalam kebijakannya wajib sebagai penyejuk dan tidak berpotensi konflik ditengah-tengah Masyarakat,terang Bung Jefri Tuwul.

proses pembelajaran Etika Politik yang tidak benar dan sangat berbahaya

Dirinya sangat curiga dengan gaya beberapa partai yang hanya mengambil uang pendaftaran dan uang pengembalian berkas, sehingga larut dalam permainan kotor untuk mendapat uang dari para bakal calon, kemudian menikung dari belakang sebagai Bacalon dan pergunakan uang tersebut demi urusan yang tidak ada ujung pangkalnya. sehingga akhirnya ketika diakhir episode, berdalil bahwa diperintahkan dari ketua umum,kesal Bung Jefri Tuwul.

Sangat ironis karena Bakal Calon yang sudah mendaftar, hanya mau diterima uangnya saja dan memeras tenaganya saja. diperintahkan mempersiapkan materi Ter end propertest, tapi kenyataannya berbanding terbalik. menurut Dirinya, pendidikan Politik seperti apa yang praktikan di Bumi Duan Lolat ini,tandasnya.

Kami sebagai Relawan dan Masyarkat yang menghantar Bapak Prabowo menjadi Presiden, sangat menyesal karena sebagai Partai pemenang Pilres, tidak boleh tunduk dan diintervensi oleh Partai lain.

Untuk itu, Gerindra sebagai Pemenang Pilpres, AD ART nya sangat keras terkait Bakal Calon Pemimpin Daerah wajib mengikuti fit and proper tes, tapi buktinya ada Bakal Calon yang tidak mengikuti prosudural tersebut, namun diberikan rekomendasi. ini suatu permainan yang sangat jorok.

Menolak Kapitalisme.

Jika Pemimpin limpah uang, limpah harta, maka kekuasaan tidak akan berakhir dan implementasi kepemimpinan tidak akan terwujud dengan baik.

Masyarakat Tanimbar diminta harus cerdas melihat permainan politik yang dimainkan oleh para Pengusaha-pengusaha di KKT dengan tujuan menguasai semua sektor.

Karena tipe Pemimpin seperti ini, jika sekali berkuasa, tidak akan bisa dikalahkan karena memiliki uang dan kekuasaan yang tidak terbatas. hal seperti ini sangat mengerikan,ujarnya.

Selanjutnya Kata Bung Jefri Tuwul, Kenapa ketika Tanimbar mau menembus seleksi Kepemimpinan, selalu mempergunakan isu Poltik indentitas, Dirinya menggambarkan bahwa paradikma berpikir seperti ini harus dibuang jauh-jauh, karena mencederai Orang Saudara dalam tatanan adat Duan Lolat.

Tambahnya, Masyarakat harus dorong Calon Bupati Katolik dan Wakil Katolik.
Atau Protestan dan Protestan. karena jika Kita selalu mengarah kepada doktrin Politik Indentitas Agama, maka Tanimbar akan tenggelam dengan hasutan perpecahan dan warna Ras akan bangkit memegang peran sebagai Satria Baja hitam di Bumi Nusa Mesa ini.

Dirinya mengajak Para Cendikiawan, dan Para Intelektual Tanimbar dimanapun berada, agar jangan tutup mata terkait fenomena Politik seperti ini, mari Kita Mencintai Tanimbar untuk Tanimbar lebih baik kedepan.

Menutup pembicaraannya, Bung Jefri Tuwul menyampaikan, jangan ada kata menyesal diakhir Episode. tunjukin bahwa Tanimbar masih beradat dan bermartabat.
Dirinya juga mengajak Masyarkat Tanimbar agar memilih Pemimpin bukan karena Materi atau money Politik. tapi pilih lah Pemimpin yang sejatinya Putra Tanimbar yang Asal muasalnya berjuang dan ikut menanam Tatanan Adat Leluhur Tanimbar dan ikut serta didalam Perahu DUAN DAN LOLAT,tutup Bung Jefri Tuwul.