JAKARTA, reporterdesa.com - Johanis Eddy Fentus Tuwul Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Investigasi Negara salah satu Putra Tanimbar yang biasa disapa Bung Jefri ketika dikonfirmasi lewat Via Telpon terkait Bakal Calon Kepala Daerah di Tanimbar iya mengatakan sebuah negara demokrasi, tanpa pemilihan umum (pemilu) tak akan ada demokrasi. Jika tak ada demokrasi, maka tak ada pula kedaulatan rakyat. Oleh karenanya melalui proses pemilulah rakyat berperan utama menjadi penentu dari nasib perjalanan bangsa (Indonesia) khususnya diWilayah TANIMBAR dalam rangka memilih pemimpinnya di Wilayah Kabupaten Kepulauan Tanimbar. Tutur Bung Jefri
Kata Bung Jefri Tuwul Melihat dinamika politik saat ini diWilayah Tanimbar seharusnya DPP PARTAI GOLKAR memberikan Rekomendasi dulu kepada kadernya ini sangat penting karena mereka yang akan menjadi penentu dalam perhatian masyarakat melihat partai politik tersebut, kader-kader partai yang menarik perhatian masyarakat adalah kader yang memiliki kualitas, ketika sistem kaderisasi partai dapat menciptakan kader-kader yang berkualitas, maka kader tersebut dapat menarik suara dari masyarakat, semakin baik kualitas kader
maka semakin besar kemungkinan untuk meraih suara dari masyarakat dan makin besar kepercayaan masyarakat terhadap partai politik yang menciptakan kader-kader tersebut, karena masyarakat menilai bahwa kader yang berkualitas akan sanggup mewakili aspirasi dan keinginan dari masyarakat. Jadi kualitas dari suatu partai politik dilihat dari kinerja dan kualitas kader partai dalam mewakili
kepentingan dan kebutuhan masyarakat,contoh Kader terbaik Golkar yaitu Dharma Oratmangun Anggota Dewan Pakar DPP Partai GOLKAR salah satu Putra Tanimbar Duan Lolat ini sudah berapa kali mengikuti kontestasi politik di wilayah Tanimbar,sangat disayangkan kalau DPP PARTAI GOLKAR tidak melirik kepada sudara Dharma Oratmangun yang bersangkutan ini sudah dikenal disepak terjangnya,yang mana tingkat Ektabilitas dan tingkat popularitasnya diWilayah Tanimbar sangat menunjang. Pertanyaan saya Apakah Saudara Dharma Oratmangun ini bukan Bagian dari Putra Tanimbar dan Bukan Bagian dari Kader Partai Golkar sehingga Rekomendasi tersebut Jatuh kepada orang lain,Siapapun dia punya Hak yang sama untuk mendapatkan Rekomendasi Partai tapi Partai Golkar harus jeli dong melihat Kadernya Walaupun itu sudah Keputusan Partai ,ungkap Bung Jefri Tuwul
Wilayah Tanimbar Membutuhkan Transformasi ini diawali dari integritas pemimpin dan birokrat kita disemua lini kehidupan berbangsa dan bernegara. Masyarakat Maluku Khususnya di TANIMBAR butuh orang-orang menjalankan pemerintahan yang memiliki kapasitas. Ilmu menjalankan roda pemerintahan dengan baik berdasarkan keilmuannya dan bidangnya, Moral dapat menjadi contoh baik untuk terhindar dari korupsi kolusi dan nepotisme, Seni seorang pemimpin harus mampu berbicara berdialitik, mengelola masalah dan menarik perhatian dalam positif dan Berani mengambil keputusan berdasarkan nilai-nilai moral yang terkandung didalam pancasila dan UUD 1945 demi kepentingan Bangsa dan Negara. Kalau ini sudah dijalankan sudah barang tentu kita bisa menuju TANIMBAR EMAS 2045 sesuai cita cita Bangsa Indonesia. Tutur Bung Jefri
proses pembelajaran Etika Politik yang tidak benar dan sangat berbahaya
Dirinya sangat curiga dengan gaya beberapa partai yang hanya mengambil uang pendaftaran dan uang pengembalian berkas, sehingga larut dalam permainan kotor untuk mendapat uang dari para bakal calon, kemudian menikung dari belakang sebagai Bacalon dan pergunakan uang tersebut demi urusan yang tidak ada ujung pangkalnya. sehingga akhirnya ketika diakhir episode, berdalil bahwa diperintahkan dari ketua umum,kesal Bung Jefri Tuwul.
Sangat ironis karena Bakal Calon yang sudah mendaftar, hanya mau diterima uangnya saja dan memeras tenaganya saja. diperintahkan mempersiapkan materi Ter end propertest, tapi kenyataannya berbanding terbalik. menurut Dirinya, pendidikan Politik seperti apa yang praktikan di Bumi Duan Lolat ini,tandasnya.
Kata Bung Jefri Dewasa ini, nilai-nilai yang dianut oleh Partai Golkar seakan mulai lenyap. Nilai Karya-Kekaryaan yang dibawa oleh Partai Golkar sebagai suatu doktrin
utama kader Partai Golkar yang menegaskan bahwa ideologi dan aliran politik
harus dihapuskan atas dasar mengutamakan karya nyata untuk negara sudah tidak
terlalu terasa di partai ini terkhususnya DPP Partai Golkar. Nilai ini luntur karena
kondisi Partai Golkar ini cenderung menjadi pragmatis. Pragmatisme yang menjangkiti Partai Golkar ini cukup memberi dampak bagi
partai, pragmatisme yang dimaksud disini adalah menilai suatu hal dari unsur
materialistik yang dianggap menguntungkan, sehingga pragmatisme
menyebabkan ketidakadilan yang menguntungkan beberapa pihak kader Partai
Golkar dan merugikan sebagian pihak lain dari kader Partai GOLKAR
Kalau seperti ini percuma juga untuk menjadi Kader Partai Golkar tidak diperhatikan Ungkap "Bung Jefri Tuwul.
Jika Pemimpin limpah uang, limpah harta, maka kekuasaan tidak akan berakhir dan implementasi kepemimpinan tidak akan terwujud dengan baik.
Masyarakat Tanimbar diminta harus cerdas melihat permainan politik yang dimainkan oleh para Pengusaha-pengusaha di KKT dengan tujuan menguasai semua sektor.
Karena tipe Pemimpin seperti ini, jika sekali berkuasa, tidak akan bisa dikalahkan karena memiliki uang dan kekuasaan yang tidak terbatas. hal seperti ini sangat mengerikan,ujarnya.
Selanjutnya Kata Bung Jefri Tuwul, Kenapa ketika Tanimbar mau menembus seleksi Kepemimpinan, selalu mempergunakan isu Poltik indentitas, Dirinya menggambarkan bahwa paradikma berpikir seperti ini harus dibuang jauh-jauh, karena mencederai Orang Saudara dalam tatanan adat Duan Lolat.(SM)
0Komentar