Bogor, www.reporterdesa.com
Menelusuri harga beras di pasar pasar wilayah Bogor pada hari selasa 20/02/2024 dan melihat stoknya yang cukup tetapi harganya yang semakin mahal sehingga banyak ibu ibu rumah tangga yang mengeluh
Rakyat bisa makan batu karena tidak mampu beli beras yang harganya terus naik menurut para ibu ibu yang sedang berbelanja
Harga beras 6 bulan yang lalu masih di kisaran Rp 320.000 dan saat ini Rp 400.000 dengan kuwalitas sedang
Harga telur yang biasanya 26000/kg saat ini sudah mencapai 28000/kg.
Semua harga harga kebutuhan yang ibu ibu cari dipasar memang naik harga. Penghasilan masyarakat memang tidak ada peningkatan tetapi menurun celoteh pegawai yang bekerja di warung tersebut.
Menurut pedagang sambil mengobrol dan bergurau ketika ditanya harganya naik lagi pak "oleh pembeli ditanya" maka di jawab santai bukan naik bu tetapi lompat lompat terus.
Beberapa saat lagi bulan suci Ramadhan tiba maka kebutuhan masyarakat akan sangat tinggi menurut pandangan PROF,DR,KH SUTAN NASOMAL SH,MH. Pemerintah harus menjamin ketersediaan stok dengan harga yang ekonomis. Jangan membebankan kepada masyarakat dengan ragam harga yang terus naik serta tidak terkontrol dari pusat penyedia stok (Industri) sampai kepasar. Harga beras harusnya sudah turun karena masa panen besar padi sudah mulai dilaksanakan di banyak daerah sehingga ketersediaan stok mencukupi dan bisa menurunkan harga beras yang mahal.
Orang lapar itu bom berjalan. Akibat lapar tidak semua orang bisa berfikir jernih. Tidak semua orang bisa bertahan di masa serba sulit seperti ini menurut pendapat PROF,DR,KH SUTAN NASOMAL SH,MH.
Bila di biarkan semua harga mengikuti irama yang tidak sesuai dengan kemampuan daya beli masyarakat. Maka banyak masyarakat miskin tidak lagi bisa memasak. Mencari solusi agar peningkatan panen yang bagus dari padi dan sayur sayuran adalah tanggung jawab pemerintah karena ada kementriannya. Menyediakan harga telur murah ekonomis serta daging adalah tanggung jawab pemerintah karena ada kementriannya serta lembaga yang di dirikan.
Jangan hanya menyalahkan cuaca yang tidak berpihak. Ini semua terkait dengan profesional atau tidaknya para instrumen pemerintah melayani kebutuhan masyarakat. Apalagi gaji para mentri sangat mahal.
Mau sampai kapan rakyat di biarkan menanggung beban dengan mahalnya semua harga kebutuhan hidup saat ini.
Sumber : PROF,DR,KH SUTAN NASOMAL, SH MH
Redaksi : www.reporterdesa.com
0Komentar