Nambo, mitrapers.onenews.co.id,- Pemerintah Desa Koyoan mendapat kritikan dari beberapa warga menganai Password/User ld. Desa Koyoan, Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.

Pasalnya, terdapat keganjilan atas tata kelola terhadap kewenangan pemakaian dan penggunaan internet di Desa yang kata sandi/paswordnya tidak di pegang oleh operator Desa Koyoan.

Atas kondisi tersebut, sejumlah warga Desa Koyoan menyoroti kinerja Pemerintah Desa tentang adanya dugaan password Desa yang telah di gunakan bukan oleh operator Desa Koyoan (11/07/23).

Ironisnya, menurut warga sistem tata kelola website Desa Koyoan itu telah di kendalikan oleh pihak lain, bukan Operator Desa.

Samsir, selaku perwakilan masyarakat kepada media ini mengatakan kalau pihaknya akan mempertanyakan hal ini kepada lembaga di Desa selaku wakil masyarakat sekaligus petugas yang bertanggung jawab terhadap Fungsi Pengawasan pembangunan di Desa.

"Kami akan mengadakan pertemuan dan mendesak BPD", kata Samsir kepada media ini yang menyoroti entang adanya keganjilan yang terjadi masalah password/user Id.Desa.

Lanjut Samsir, salah satu perwakilan masyarakat mempertanyakan kenapa bukan operator desa sesuai SK yang mengakses data.

"Kami menduga, ada pihak lain yang mengunakan password Desa Koyoan dan Pemdes seakan tak mau tau", tandasnya. 

Tambah Samsir, Kami tegaskan dengan jelas ini adalah fungsi BPD Desa sebagai lembaga pengawasan kinerja kepala Desa  agar bisa menanyakan persoalan ini pada kepala Desa 

Yang kami ketahui, Fungsi operator desa yakni antara lain mengelolah Website Desa, E - Inpaq, Imput RPJN dan Sistim Keuangan Desa yang berbasis Internet.

"Anehnya, kenapa bisa sistim ini di gunakan orang yang tidak punya kompoten sebagai operator desa ?", tutur Samsir.

Terpisah, dari hasil konfirmasi yang diperoleh awak media ini dari salah satu Anggota BPD membenarkan hal ini.

Menurutnya pihak BPD desa Koyoan sudah menyampaikan kepada Kepala Desa Koyoan terkait siapa pemegang pasword website Desa.
"kami suda upayakan menyampaikan pada kepala Desa akan tetapi sampai saat ini belum ada penyampaian balik dari kepala Desa tetang adanya Password itu", ucapnya 

Disamping itu, dari keterangan warga sebut saja Indrawati mengungkapkan keluhannya sembari mempertanyakan tufoksi BPD.

Indrawati menuturkan kalau fungsi BPD ada 3 sehingga dari 3 Fungsi BPD tersebut sepatutnya BPD melakukan evaluasi dan monitoring anggaran tahun 2023 agar diketahui sudah sejauh mana realisasinya terhitung sejak Januari sampai pada bulan Juni kemarin.

Di Desa sudah disediakan aplikasi yang bisa membantu lembaga BPD mengakses program kegiatan Pemdes, namun ternyata paswordnya saja bukan dipegang oleh operator Desa.

"Sepertinya pemdes bisa dinilai bersifat tertutup, karena operator Desa saja tidak mengetahui passwordnya website/internet Desa", imbuh Indra sapaan akrabnya.

Selain itu, mengenai pekerjaan Fisik pada pembangunan Desa, dalam hal ini warga mempertanyakan pembagunan apa saja yang di bangun

Menurut salah satu penerima bantuan sapi sebut saja "Yati", mengaku kalau dia telah mempertanyakan di BPMD  mengenai usulan pengadaan sapi Tahap ll yang kini belum ada  kabar dari Pemdes Koyoan.

"Tugas BPD itu selain pengawasan APBDes juga sebagai menampung aspirasi masyarakat. Dalam waktu dekat ini kami agendakan pertemuan dengan BPD Desa sebagaimana tugas dan foksinya", tutup Samsir.

Sampai berita ini diterbitkan, belum diperoleh informasi dari otoritas Pemerintah setempat dalam hal ini Kepala Desa terkait kebenaran permasalahan pemegang pasword internet di Desa Koyoan, warga meminta pemerintah Desa dan pihak terkait ditingkat atas agar menyikapi persoalan tersebut dengan tuntas dan jelas. (Yusnizar Mide/Tim)