Bunta, mitrapers.onenews.co.id,- Pembangunan inprastruktur jalan adalah salah satu program pemerintah yang menjadi harapan masyarakat suatu daerah.
Karena ketersediaan jalan yang memadai dan layak pakai adalah salah satu sarana penunjang perkembangan sekaligus peningkatan perekonomian suatu daerah.
Akan tetapi, berbeda dengan jalan yang ada di Desa Dondo Soboli Kecamatan Bunta yang kondisinya bagai tak terurus, sehingga masyarakat menilai pemerintah cenderung mengabaikan kebutuhan masyarakat diwilayah tersebut.
Sebagai pemerintah yang keberadaannya langsung bersentuhan dengan masyarakat ditingkat bawah, Pemerintah Desa dan BPD Desa Dondo Soboli melakukan aksi yang tidak biasanya dilakukan oleh khalayak ramai ketika berfoto selfy.
Kepala Desa beserta aparat Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) melakukan foto bersama tepat dititik jalur jalan dengan pemandangan yang memprihatinkan alias jalan rusak dan penuh kubangan lumpur.
Hal ini dilakukan dengan harapan ada kepedulian dari pemerintah baik tingkat Kabupaten hingga pemerintah pusat sehingga diharapkan dapat memberikan solusi untuk perbaikan jalan yang menjadi andalan masyarakat Desa Dondo Soboli dan sekitarnya.
Diketahui bahwa Jalan Desa Dondo Soboli tersebut dibangun sejak tahun 1996, yang hingga kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Dari pengakuan sejumlah sumber kalau jalan tersebut merupakan jalan yang menghubungkan Kecamatan Bunta dan Kecamatan Simpang Raya, Wilayah Kabupaten Banggai Sulawesi Tengah.
Menurut keterangan Kepala Desa Dondo Soboli Deby Furnomo Malota (10/7/2023), jalan tersebut merupakan penghubung antara Desa Dondo Soboli Kecamatan Bunta dan Desa Beringin Jaya Kecamatan Simpang Raya.
Oleh Kades dikatakan kalau Permohonan sudah di buat sejak pemerintahan Desa sebelumnya, namun sampai saat ini di masa pemerintahannya belum ada jawaban.
"Masa pemerintahan Desa sebelumnya, permohonan peningkatan jalan tersebut sudah diajukan ke pemerintah Kabupaten namun hingga saat ini belum juga dapat jawaban", ucap kades Deby Furnomo Malota dengan nada keluh.
Menurut Kades, sembari curhat bahwa sebagai warga negara, tentu kita sudah mengenal tentang kemerdekaan yang di proklamirkan sejak 77 tahun silam, akan tetapi untuk pembangunan jalan di Desanya seakan belum merdeka.
"Kita hanya berdoa sama Tuhan Yang Maha Kuasa, sekiranya masih ada pihak khususnya para pemangku kebijakan dalam hal ini pemerintah provinsi maupun kabupaten yang dapat memperhatikan jalan desa kami, Karena kami juga adalah bagian dari warga kabupaten Banggai, warga provinsi Sulteng dan juga selaku warga masyarakat yang tinggal di NKRI, harus mendapatkan azas keadilan yang telah diatur dalam UU", tutur Kades Deby Furnomo dengan nada penuh harap. (Ikbal/Tim)
0Komentar