Simpang Raya, Banggai - Ratusan warga melakukan Pemalangan dijalan kantong produksi wilayah Desa Koninis yang digunakan oleh PT. KFM sebagai jalan pembantu atau pengangkut logistik kelokasi tambang milik PT. KFM.

Belakangan diketahui, aksi pemalangan jalan itu dilakukan atas protes warga terhadap PT. KFM yang memberhentikan 15 (lima belas) orang pekerja asal Desa Lingkar Tambang PT. KFM.

Salah satu tuntutan warga yakni  mendesak pemerintah Desa, khususnya Kepala Desa Koninis dan Kades lain lingkar tambang PT. KFM serta pemerinta tingkat atas agar segerah melakukan langkah kongkrit terhadap apa yang dilakukan PT. KFM kepada pekerja asal Desa setempat.

"Mohon Pak Kades dan pemerintah tingkat atas, tolong dilakukan langkah kongkrit terhadap nasib kami ini, dulunya kawasan itu adalah tempat kami mencari nafkah untuk kehidupan kami sebelum perusahaan ini datang membongkar hutan dan tanah disini dan bila tuntutan kami tidak diindahkan pihak perusahaan maka aksi kami tidak akan berhenti untuk melakukan aksi tuntutan", tegas salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya.

Saat ditanya terkait aksi Demo warga, Kepala Desa Koninis Rudianto Ma'atu (1/7/2023) membenarkan kalau telah terjadi aksi demo warga di jalan Desa yang menjadi jalur keluar masuk kenderaan kelokasi PT. KFM.

Menurut Kades Koninis, sesuai pantauannya pagi ini peserta aksi Demo berasal dari beberapah Desa Lingkar Tambang PT. KFM.

"iya, benar Pak !! Saya baru dapat informasi kalau pada Pagi hari ini ada aksi demo warga di jalan menuju lokasi PT. KFM", jawab mantan Kades Dongkalan kecamatan Pagimana tersebut.

Lanjut Kades, dari hasil pantauannya dilapangan peserta aksi demo tersebut berasal dari beberapah warga Desa lingkar Tambang yakni antara lain Desa Koninis, Desa Pongian, Desa Gonohop dan warga Desa lain disekitar lingkar Tambang PT. KFM.

"Saya pantau tadi itu aksi massa kayaknya berasal dari beberapah Desa lingkar Tambang PT. KFM, antara lain Desa Pongian, Desa Gonohop, Desa Koninis dan warga dari Desa lingkar tambang lainnya", terang Orang nomor 1 di Desa Koninis tersebut.

Kepala Desa Koninis Rudianto Ma'atu menghimbau kepada masyarakat untuk menjaga kamtibmas khususnya bagi massa aksi demo yang berlokasi di wilayah kerjanya agar mematuhi aturan terutama tidak melakukan tindakan anarkis.

Dihari yang sama, salah satu warga mengaku bahwa jalan yang menjadi tumpuan petani sudah dipakai pihak PT. KFM dan hasil produksi tani sudah tidak maksimal seperti sedia kala akibat dampak tambang nikel, namun kini malah warganya diberhentikan, yang berarti ibarat sudah jatuh tertimpah tangga pula.

"Jalan ini dulunya jalan kantong produksi tapi sudah menjadi tempat lalu lalangnya kenderaan menuju perusahaan, hasil produksi pertanian pun sudah menurun akibat dampak tambang nikel, herannya perusahaan PT. KFM malah memberhentikan pekerja yang nota Bene warga setempat", 

Tuntutan warga 

1. Pekerja yang diberhentikan secepatnya dikembalikan bekerja.
2. Pembayaran ganti rugi atas dampak tambang Nikel terhadap kebun warga.
3. Kepala Desa jangan tutup mata dengan nasib warga.

Ganti rugi dimaksud adalah merujuk pada kesepakatan awal pada tahun sebelumnya antara petani warga Desa Pongian dengan pihak PT. KFM.

"Itu ganti rugi dampak tambang pada perkebunan warga Desa Pongian yang berada di seputar bantaran sungai Pongian yang telah disepakati oleh pihak PT. KFM sejak 1 tahun sebelumnya namun hingga kini tidak diindahkan pihak PT. KFM", tutup warga.

Saat terjadi aksi Demo, sejumlah personel TNI-Polri baik Babinsa maupun Polsek Bunta telah berada di lokasi kejadian.
Hingga berita ini terbit, sedang dilakukan mediasi oleh pihak pemerintah dan petugas kepolisian setempat. (Red/tim)