Nambo
- Hari Raya Idul Adha adalah hari agung yang dikenal sebagai Hari Raya Kurban. Di hari itu umat Muslim dianjurkan menyembelih hewan kurban sesuai perintah Allah SWT.

Hal ini sebagaimana yang dilaksanakan oleh umat Islam di Kelurahan Nambo Bosaa, Kecamatan Nambo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, tepatnya di Masjid Al-Munawwarah Klurahan Nambo Bosaa pada Kamis, 29/6/2023 M atau 1444 H.

Sekitar 600 jamaah baik perempuan maupun laki-laki menunaikan Sholat Idul Adha di Masjid tertua di Wilayah Kecamatan Nambo tersebut.

Bertindak selaku Imam Sholat Iedul Adha kali ini Ustadz Husni Makarau, pembaca khutbah Ustadz Muh. Hidayat dan Bilal/pengantar Khatib Iwan Sawal.

Dalam khutbahnya, Muh. Hidayat menyampaikan bahwa terdapat banyak sekali hikmah kurban yang perlu diketahui, yang pada intinya sebagai bentuk manifestasi rasa syukur sekaligus mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lebih lanjut, Khatib Muhammad Hidayat menyampaikan beberapah Hikmah Kurban, sebagai berikut ;

1). Mengenang peristiwa Nabi Ibrahim yang akan menyembelih Ismail kecil
Dengan berkurban kita jadi kembali mengenang peristiwa monumental Nabi Ibrahim ketika menuruti perintah Allah SWT untuk menyembelih putra kesayangannya Ismail.

Di momen itu Nabi Ibrahim digambarkan seperti melepaskan dirinya dari segala hal duniawi dan memperlihatkan keimanan, rasa tunduk dan ketaatannya hanya pada Allah SWT.

Peristiwa ini juga memberikan contoh pada umat Muslim tentang hubungan harmonis antara ayah dan anak, terutama ketika menghadapi suatu masalah.

2). Melatih keikhlasan dan keimanan
Ibadah kurban mengajarkan tentang cara ikhlas dan rela berkorban demi mendapat rida Allah SWT.

Sama seperti yang dilakukan Nabi Ibrahim pada Ismail, meski pada awalnya berat tetapi beliau ikhlas mengikuti semua arahan Allah SWT.

Buah dari keikhlasan itu, Allah SWT langsung membuktikan mukjizatnya sehingga Ismail tidak jadi disembelih melainkan digantikan dengan seekor kambing untuk kurban.

3. Memberikan kesenangan pada fakir miskin
Dari sisi nilai sosial, hikmah kurban ini sama dengan memberi dan berbagi kebahagiaan pada fakir miskin dan kaum duafa.

Ketika kita berkurban, sebagian besar hasilnya akan didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan.

4). Menyingkirkan sifat kebinatangan dalam diri

Binatang adalah simbol keburukan dari dalam diri manusia. Oleh karena itu, dengan berkurban diharapkan sifat-sifat kejelekan itu dihapuskan dan ditinggalkan.

Selain itu, kurban ini memberitahukan kepada kita bahwa manusia tidak layak dikorbankan, dijual, dijajah, atau disakiti dengan perbuatan lain yang merendahkan manusia itu sendiri.

Hal itu terlihat dari peristiwa Nabi Ibrahim ketika hendak menyembelih Ismail, kemudian Allah SWT segera menggantinya dengan seekor ibas atau domba untuk dijadikan kurban.


5). Ibadah yang dicintai Allah SWT
Berkurban tidak semata-mata bisa menghapus dosa, memberikan rezeki kepada yang membutuhkan, atau menjalankan ibadah sunnah Allah SWT.

Di sisi lain kurban ini menjadi salah satu bentuk ibadah yang dicintai Allah SWT, sebagaimana bunyi hadis berikut ini.

"Tidaklah anak Adam melakukan sesuatu amalan pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah melebihi mengalirnya darah (kurban), maka hendaknya kalian merasa senang karenanya." (HR At Tirmidzi dan Ibnu Majah)

"Itulah beberapah hikmah kurban yang bisa kita petik untuk dijadikan renungan bagi setiap umat Muslim sebagai bentuk ketaatan pada Allah SWT, semoga dengan pelaksanaan Hari Raya Qurban kali ini, kita selalu diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalankan segala perintahNya danenjauhi segala laranganNya", tutup Hidayat. (Rin)