Nuhon, mitrapers.onenews.co.id,- Saat di temui awak media ini, Sekdes Pulo Dalagan menjelaskan bahwa benar pembagian beras tersebut tidak ada Kades ditempat namun ia mengakui telah mengambil inisiatif sendiri, karena sudah pengalaman dengan Kejadian-kejadian sebelumnya.

Sekdes menyampaikan bahwa Masyarakat di Pulodalagan jika sudah di ketahui sudah ada bantuan, secepatnya harus di bagi karena demi kebutuhan, jika tidak akan banyak yang protes atau mengeluh.

"Terkait masalah Caleg hadir di balai desa itu bukan kami yang menghadirkan, tapi tiba-tiba datang sendiri di balai desa", ucap Sekdes.

Namun oleh Sekdes dikatakan kalau Caleg tersebut tidak lama, hanya mengantarkan HP dan kunci motor kepada Faiz Djibran yang mengawal pengantaran bantuan tersebut.

"Tidak mungkin tamu datang kita tidak terima," jawab Sekdes.

"Sempat berjabatan tangan dengan saya", sambung Bendahara Desa yang saat itu juga hadir bersama sekdes, Namun mengaku ia langsung pergi.

Sekdes, saya juga ini Ketua PPS di desa, saya juga paham aturan , tidak mungkin kami tidak netral, apalagi saat itu hadir juga Panwas di desa karena panwas juga salah satu penerima manfaat.

Ia mengakui kesalahannya memang tidak sempat berkomunikasi dengan kepala desa, namun itu juga saya mengantisipasi keluhan warga.

Faiz Djibran, yang melekat Jabatannya sebagai TKSK Nuhon, saat di konfirmasi terpisah, ia menyampaikan bahwa dirinya Hadir bukan kapasitas Pendamping.

Dirinya  hanya kapasitas sebagai orang yang di perintahkan oleh (JPL) pemenang tender.

"Saya hanya kapasitas sebagai orang yang diperintahkan oleh JPL pemegang tender", bebernya tanpa menyebut pihak pemenang tender dimaksud.

Lanjut dia, Dirinya mengakui ia di tunjuk langsung oleh Pihak Bapang (Bantuan pangan) karena dengan berbagai pengalamannya di bagian administrasi.

Dan dirinya di honor untuk melihat kulitas barang dan mengawal barang agar tepat sasaran, pastikan jumlah barang dan melengkapi administrasi di pemerintah desa. Karena hal itu untuk melengkapi administrasi JPL atau pemenang tender .

"Kalaupun saya masuk ke Kantor Desa itu hanya melengkapi administrasi karena ada yang harus di tandatangani, tidak ada tendensi lain",  jelas Faiz.

Karena pembagian ke masyarakat itu bukan kewenangan kami, itu kewenangan pemdes, ,kami hanya mengawal sampai bantuan tersebut sampai ke kantor desa .

"Terkait hadirnya Caleg di Balai Desa Pulo Dalagan saat pembagian Beras Bansos, itu hanya kebetulan saja dia mengantarkan kunci dan Handphone saya yang ketinggalan di Bagasi motor saat di desa tetangga (Desa Balaan-red)", terang Faiz. 

"Karena waktu di desa balaan saya sudah kehujanan dan menumpang di trek yang mengangkut beras bantuan", pungkasnya.

Lanjut Faiz, usai antar kunci motor saya, tidak berselang lama Caleg tersebut langsung pulang.

"Sampai-sampai Handpon dan kunci motor lupa di ambil, sehingga kebetulan Caleg tersebut lewat salah satu warga di Balaan yang kenal saya menitipkan ke Caleg itu kunci dan handphone saya, makanya Caleg itu singgah", tutupnya. (Kaperwil/Tim)