BOGOR, N.ONENEWS.CO.ID | Panglima Barisan Adat Raja Sultan Nusantara (Baranusa) Kabupaten Bogor Kang Endoh Jasinga menghadiri undangan dan mendapingi Bunda Ully Sigar Rusady dari Keraton Sumedang Larang, dalam acara Kirab Mahkota Binokasih, pada Sabtu (13/05/2023).

kirab Mahkota Binokasih dimulai dari Kabupaten Sumedang pada hari Kamis (11/5) ke Galuh, Ciamis. Rombongan kirab kemudian bertolak dan tiba di Balai Kota Bogor pada Sabtu (13/5).

Rombongan kirab diterima Sekretaris Daerah Kota Bogor Syarifah Sofiah, lalu dibawa ke Kebun Raya dan kembali lagi ke Balai Kota Bogor. Selanjutnya, rombongan beramah tamah dengan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim.

“Dari tahun 1300-an mahkota ini digunakan oleh raja-raja Padjajaran. Pernah disimpan di Ciamis, Kota Bogor, dan terakhir disimpan di Keraton Sumedang,” kata Kang Endoh Jasinga Panglima Baranusa Kabupaten Bogor. 

Lanjut, "Mahkota Binokasih merupakan simbol Persatuan. Maka dari itu, kirab tersebut bertujuan untuk merajut jalinan silaturahmi sesama warga tatar Pasundan. Mahkota Binokasih ini terbuat dari emas dan memiliki berat 8 kilogram," ujarnya

“Prosesi kirab ini diikuti banyak komunitas budaya. Esensi kirab ini membangun bina kasih. Jadi tidak ada lagi sunda Ciamis, sunda Sumedang, sunda Bogor karena sunda itu satu,” ujar Kang Endoh Jasinga

Mahkota Binokasih selanjutnya akan dikirab kembali ke Kabupaten Sumedang berbarengan dengan Hari Jadi Kabupaten Sumedang.

Sekretaris Daerah Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, kirab budaya tersebut menjadi momen yang luar biasa. Sebab Mahkota Binokasih sudah berusia lebih dari 800 tahun.

“Mahkota ini berada di Galuh Ciamis selama 150 tahun, kemudian pindah ke Pakuan, Bogor selama 100 tahun, lalu pindah lagi ke Sumedang Larang selama 450 tahun. Cerita perjalanan mahkota ini menggambarkan persaudaraan antara Galuh, Ciamis, Sumedang Larang, dan Pakuan Bogor,” tuturnya.

Sumber: Panglima Baranusa Kabupaten Bogor Kang Endoh Jasinga
(dt/red)