Jakarta - Prof Din Syamsuddin mendorong lahirnya poros keempat dengan Duet Airlangga-Zulhas. Menurutnya kedua Ketua Umum Partai tersebut memiliki Track Record yang sangat Mumpuni.

Merespon hal tersebut, Akademisi dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Dr. Iswadi, M.Pd mengatakan, Pembentukan poros koalisi di Pilpres 2024, terus bergerak dinamis.

Beberapa nama capres yang sudah dipastikan maju, beberapa poros baru pun muncul.

Termasuk poros keempat yang memunculkan duet Partai Golkar dengan Partai Amanat Nasional atau PAN. Untuk memasangkan Airlangga Hartarto dan Zulkifli Hasan.

"Semakin banyak calon pasangan capres-cawapres, juga akan berbanding lurus dengan semakin memperkaya gagasan yang dihasilkan mengenai visi dan agenda kebangsaan," ujar Akademisi muda ini, Selasa (30/5/23).

Menurutnya, duet kedua ketua umum partai berlambang pohon beringin dan matahari putih ini akan menjadi alternatif baru Indonesia di tahun 2024.

Pria kelahiran Aceh ini, memperkirakan, poros keempat sangat berpeluang memenangkan Pilpres 2024.

"Golkar dapat menjadi kunci kemenangan di Pilpres 2024. Dikarenakan Golkar selalu berada di papan atas dari hasil survei terkait elektabilitas partai," katanya.

Tak hanya itu, Golkar juga didukung oleh SDM yang mumpuni, baik yang duduk di legislatif, eksekutif dan profesi lainnya.

Selain itu, Golkar juga mempunyai kader partai yang solid dan tidak ada konflik internal lagi.

“Tinggal memberdayakan 3 modal politik tersebut dengan optimal dan Jika Ketum Golkar Airlangga Hartarto berpasangan dengan Ketua umum PAN Zulkifli Hasan Insya Allah akan menjadi pemenang untuk Pilpres 2024," ucapnya.

Karena keduanya dinilai sesuai dengan harapan rakyat. tambahnya.

Akademisi muda ini mengungkapkan bahwa Pemilu 2024 akan lebih baik jika memiliki calon 4 pasangan. Oleh sebab itu, "Kita menyambut positif adanya 4 pasangan capres untuk Pemilu 2024," sebutnya.

Meskipun sampai saat ini berbagai macam kemungkinan masih bisa terjadi. Namun rakyat semakin memiliki banyak pilihan.

Di sisi lain, selama ini, lanjutnya, dengan dua pasangan justru memberikan dampak negatif yaitu polarisasi di tengah masyarakat.

"Empat Poros akan semakin baik, terutama terkait rakyat semakin banyak opsi, bisa membandingkan satu pasangan dengan lainnya," katanya.

"Berdasarkan pengalaman pilpres sebelumnya, dengan 2 pasangan itu kan ada dampak negatif polarisasi yang terjadi lama sekali. Nah ini menjadi persoalan tersendiri," imbuh nya.

Lebih lanjut, dinamika politik yang sangat dinamis dan muncul 4 Paslon juga sebagai tanda pemilu akan berjalan dengan baik.

"Artinya, isu polarisasi atau head to head tidak akan terjadi. Pilpres 2024, dan Pilpres 2024 adalah pintu masuk bagi semua Pihak untuk memperbaiki kembali keadaan Indonesia. Oleh karena itu, semua capres harus berada di garda depan bersama masyarakat yang mendambakan Indonesia ke arah yang lebih baik, Demikian Iswadi. (Red)